Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Wednesday, October 15, 2008

Ilmu..Dunia atau Akhirat??!

Assalamualaikum,

Alhamdulillah, hari ini diberi kesempatan darinya untuk berkongsi ilmu yang ada..ILMU? Hm..untuk dunia atau akhirat? "Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China" Ungkapan yang sering kita dengar dan diperkatakan tetapi sejauh mana kita mengaplikasikannya dalam kehidupan seharian. Adakah berapa jauh kita pergi menuntut ilmu? Atau berapa dalam kita mendalami sesuatu ilmu itu. Ilmu ini semua milik ALLAH..definitely bukan milik kita.

Tetapi kadang-kala kita bputus asa..Mengapa? "Saya sudah berusaha bersungguh2..tapi masih tidak dapat memperoleh markah yang bagus." Adakah anda sudah berdoa?? "Setiap hari saya telah berdoa..mohon dipermudahkan memperoleh kejayaan. Semua telah saya lakukan..tetapi..masih belum berjaya." Hm..anda tertinggal satu perkara. TAWAKKAL..yakni berserah diri kepada ALLAH. Insya-ALLAH jika anda benar2 sudah bertawakal, anda akan redha dengan segala ketentuanNYA. Ujian ALLAH, hanya DIA yang tahu..adakah kita boleh hadapi semua ini. Masakan dia mahu membebankan hambaNYA sedangkan ALLAH Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani. Betul tak? Fikirkanlah =)

Di sini ada halangan2 dalam menuntut ilmu..Moga dapat dimanfaatkan bersama. Bersumberkan www.iluvislam.com, lawatlah jika berkelapangan..HALANGAN2 DALAM MENUNTUT ILMU :

1. Niat yang Rosak

Niat adalah dasar dan rukun amal. Apabila niat itu rosak maka rosaklah seluruh amalannya. Sebagaimana sabda Rasulullah “Amal itu tergantug niatnya, dan seseorang akan mendapatkan apa yang diniatkan…”

Imam Malik bin Dinar (wafat th.130 H) rahimahullah mengatakan,”Barangsiapa mencari ilmu bukan kerana Allah Ta’ala maka ilmu itu akan menolaknya hingga ia dicari hanya karena Allah.” (Hadith Riwayat al-Bukhari)

2. Ingin Terkenal dan Ingin Tampil

Cuba kita ingat mungkin terkadang saat kita belajar terdetik di hati kita “Supaya jadi rangking 1 atau jadi juara umum dan dikenal orang??" Ya, ingin terkenal dan ingin tampil adalah penyakit kronik. Tidak seorang pun yang dapat selamat darinya kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah Subhana Wa Ta’ala.

Hal itu lebih dikenal dengan sebutan riya'. Rasulullah sangat mengkhawatirkan adanya penykit ini pada umatnya. Kerana seringkali penyakit itu halus hingga muncul tanpa kita sadari, hingga Rasulullah mengibaratkan bahawa penyakit riya' itu seperti semut hitam, di batu hitam pada malam yang gelap. Bayangkan, hampir tak kelihatan kan?? So, be careful…Rasulullah bersabda,”….sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah kesyirikan dan syahwat tersembunyi.”

3. Lalai Menghadiri Majlis Ilmu

Jika kita tidak memanfaatkan majlis ilmu yang dibentuk dan pelajaran yang disampaikan, nescaya kita akan gigit jari dengan penuh penyesalan. Kalau kebaikan yang ada di majlis ilmu hanya berupa ketenangan dan rahmat Allah yang meliputi mereka, maka dua alasan itu saja seharusnya sudah cukup sebagai pendorong untuk menghadirinya. Apalagi jika seseorang mengetahui bahwa orang yang menghadiri majlis ilmu –insyaAllah- mendapatkan dua keberuntungan, yaitu ilmu yang bermanfaat dan ganjaran pahala di akhirat!

4. Beralasan dengan Banyaknya Kesibukan

Alasan ini seringkali dijadikan syaitan sebagai alasan menjadi penghalang dalam menuntut ilmu. Cuba dihitung, Allah memberikan kita 24 jam, 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk istirihat, masih ada 8 jam lagi… apa yang selama ini telah kita lakukan untuk memanfaatkan sisa waktu itu???

5. Mensia-siakan Kesempatan Belajar di Waktu Lapang.

Allah Ta’ala berfirman : ”Dan beribadahlah kepada Rabb-mu hingga datangnya kematian.” (QS.Al-Hijr : 99) Kerana itu, mari kita semua para remaja, mahupun orang tua, laki-laki mahupun wanita, kita bertaubat pada Allah Ta’ala atas apa yang telah luput dan berlalu. Sekarang, kita mulai menuntut ilmu, menghadiri majlis ta’lim, belajar dengan benar dan sungguh-sungguh dan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya sebelum ajal tiba. Ketika ditanya pada Imam Ahmad, ”Sampai bilakah seseorang harus menuntut ilmu?” Beliau pun menjawab ”sampai meninggal dunia.”

6. Bosan dalam Menuntut Ilmu


7. Merasakan Diri Hebat

Maksudnya adalah merasa bangga apabila dipuji dan merasa senang apabila mendengar orang lain memujinya. Allah Ta’ala berfirman : ”Maka janganlah kamu merasa dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm : 32)

8. Tidak Mengamalkan Ilmu

Tidak Mengamalkan Ilmu merupakan salah satu sebab hilangnya kebarakahan ilmu. Allah Ta’ala benar-benar mencela orang yang melakukan ini dalam firmanNya : ”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan hal yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian Allah bahawa kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan (QS.Ash-Shaff : 3)

9. Putus Asa dan Rendah Diri

Allah berfirman : “Dan Allah mengeluarkankamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl : 78) Putus Asa dan Rendah Diri adalah salah satu penghalang ilmu. Semua manusia diciptakan dalam keadaan sama yang tidak mengetahui sesuatu pun. Jangan merasa rendah diri dengan lemahnya kemampuan menghafal, lambat membaca atau cepat lupa.Selain itu menjauhi maksiat adalah sebab paling utama dalam menguatkan hafalan dan memperoleh ilmu.

10. Bertangguh

Yusuf bin Asbath rahimahullah mengatakan : ”Muhammad bin samurah pernah menulis surat kepadaku sebagai berikut : ” Wahai saudaraku janganlah sifat menunda-nunda menguasai jiwamu dan tertanam di hatimu kerana ia membuat lesu dan merosak hati. Ia memendekkan umur kita, sedangkan ajal segera tiba… Bangkitlah dari tidurmu dan sadarlah dari kelalaianmu! Ingatlah apa yang telah engkau kerjakan, engkau perlekehkan, engkau sia-siakan, engkau hasilkan dan apa yang telah engkau lakukan. Sungguh semua itu akan dicatat dan dihisab sehingga seolah-olah engkau terkejut dengannya dan engkau sadar dengan apa yang telah engkau lakukan, atau menyesali apa yang telah engkau sia-siakan.”

Waallahu'alam ~~(@)

 

IMPIAN

Tulisan ini [8:53] menyedarkan diri ini bahawa nasib itu kita tentukan atas aturan Allah, tidak harus leka dengan dunia.

Tulisan ini [17:72] membuka mata diri ini untuk melihat dunia dari kacamata Islam yang syumul.

Tulisan ini [35:5] meletakkan diri dalam zon berjaga-jaga dengan dunia agar tidak mudah terpedaya.

Tulisan ini [95:4] tidak akan sia-siakan ciptaanNya yang sebaik-baik kejadian, maka berbaktilah.

Dengan izin Pemilik jiwa,
Mencapai kemucak cinta Ilahi ke syurga hakiki.
Melengkapi sebahagian iman ini. Insya Allah.

Bergelar doktor Islami menuju rahmah nur jannah. InsyaAllah.

AZ-ZIARAH

 
Blogger Templates